KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا
كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا.
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا.
يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما.
AMABA’DU
FAINNA ASHDAQOLHADITS, KITABALLAHI WAKHOIROL HUDA, HUDA MUHAMMAD,SAW.
WASYARROL UMURI MUHDATSATUHA, WAKULLAMUKHDATSATIM BID’ATUTU, WAKULLA BID’ATIN
DHOLAALAH, WAKULLA DHOLALATIM FIINNAAR.
ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHUALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
SEGALA PUJI BAGI ALLAH YANG MANA ATAS SEGALA NI’MATNYA KEPADA KITA SEMUA,
BAIK YANG BERUPA KESEHATAN MAUPUN KESEMPATAN, SEHINGGA ROSULULLAH,SAW TELAH
BERSABDA:
NI’MATANI MAGHBUUNUN
FIIHIMAA KATSIIRUN MINANNAASI ASHIHATU WAL FAROOGHO.
ARTINYA :Dua kenikmatan yang sering di lupakan oleh banyak manusia, yaitu kesehatan
dan kesempatan.
DAN JUGA RAHMAT, HIDAYAH, TAUFIQ, DAN INNAYYANYA
KEPADA KITA SEMUA, SEHINGGA KITA DIPERKENANKAN HADIR DISINI UNTUK TETAP BISA
MELAKSANAKAN SERTA MENEGAKKAN SHOLAT IDUL ADH-HA DI TANAH LAPANG INI.
DAN SESUNGGUHNYA SEGALA
PUJI-PUJIAN HANYA MILIK ALLAH,TUNGGAL TIADA SEKUTU BAGI-NYA, KAMI MEMUJINYA
MEMOHON PERTOLONGAN DAN AMPUNAN KEPADA-NYA, SERTA BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI
KEJAHATAN DIRI-DIRI KAMI, DAN KEBURUKAN AMAL PERBUATAN KAMI, PERTOLONGAN DARI
SEGALA PERMASALAHAN YANG SEDANG KITA HADAPI, SERTA AMPUNAN DARI DOSA YANG
SENGAJA KITA MELAKUKAN-NYA, ATAUPUN DARI DOSA YANG TIDAK SENGAJA KITA
MELAKUKAN-NYA, ATAUPUN DARI DOSA YANG KITA SADARI KEBERADAAN-NYA PADA DIRI
KITA, ATAUPUN DARI DOSA YANG TIDAK PERNAH KITA MENYADARINYA.
DAN BARANG SIAPA YANG DI
BERI PETUNJUK OLEH ALLAH, MAKA IA AKAN DI FAQIHKAN / DI FAHAMKAN DALAM
MELAKSANAKAN SERTA MENEGAKKAN AJARAN AGAMA ISLAM DI MUKA BUMI INI, DENGAN BETUL
DAN BENAR, AKAN TETAPI BARANG SIAPA YANG DI SESATKAN OLEH ALLAH MAKA TIADA
SEBARANG PETUNJUK BAGINYA.
AKU BERSAKSI
BAHWASAN-NYA TIADA SESEMBAHAN YANG HAK YANG WAJIB KITA IBADAHI KECUALI ALLAH
SEMATA, TIADA SEKUTU BAGI-NYA, DAN AKU BERSAKSI BAHWASAN-NYA MUHAMMAD ADALAH
HAMBA DAN ROSUL UTUSAN-NYA.
SALAM DAN SHOLAWAT TETAP
TERCURAHKAN KEPADA BELIAU-NYA NABI KITA MUHAMMAD BIN ABDULLAH, DIALAH NABI DAN
ROSUL YANG MENAGAKKAN KEBENARAN INI, LEWAT KEBENARAN, BUKAN MELALUI :
KETAKHAYULLAN, KEBID’AHAN, ATAUPUN KESYIRIKAN, YAKNI MURNI AGAMA ISLAM.
ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU
ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Hai orang-orang yang ber-iman, berbaktilah
kepada allah dengan sebenar-benar kebaktian, dan janganlah kalian semua-nya ini
mati, melainkan dalam keadaan kamu menyarah diri, yakni sebagai muslim,/ masuk
kadalam agama islam.
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada
Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah
menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
AMA BA’DU
Sesungguh-nya sebenar-benar perkataan adalah kitab
allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk muhammad SAW, sejelek-jelek urusan
adalah hal-hal baru yang di ada-adakan dalam agama, setiap hal baru yang di
adakan dalam agama adalah BID’AH, dan setiap BID’AH adalah kesesatan, dan
setiap kesesatan tempat-nya di NERAKA.
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Pada hari yang mulia ini, 10
Dzulhijah 1433 H seluruh umat Islam di seluruh dunia memperingati hari raya
Idul Adha atau hari raya qurban. Sehari sebelumnya, 9 Dzulhijah 1433 H, jutaan
umat Islam yang menunaikan ibadah haji wukuf di Arafah, berkumpul di Arafah
dengan memakai ihram putih sebagai lambang kesetaraan derajat manusia di sisi
Allah, tidak ada keistimewaan antar satu bangsa dengan bangsa yang
lainnya kecuali takwa kepada Allah.
Makna ibadah QURBAN adalah kembali mendekatkan diri kepada
Allah SWT dengan menggunakan TAQWA sebagai pembangkit niat, dan kemudian
melakukan ketaatan dan amal sesuai perintah dan contoh agama Allah Islam
(ikhlas karena Allah SWT dan mengharap ridho-Nya serta sesuai dengan contoh
Rasulullah SAW).
Allah SWT berfirman :
لن ينال الله لحومها ولا دماؤها ولكن يناله التقوى منكم كذلك سخرها لكم لتكبروا
الله على ما هداكم وبشر المحسنين
Artinya :sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah (tidak dapat mencapai keridaan
Allah) Daging-dagingnya dan tidak juga darah-darahnya, akan tetapi ketakwaan
dari kalian (Allah menerima ketaqwaan, ketulusan & keikhlasan itu dan
memberi pahala di atasnya). Demikianlah
Allah mudahkan/menundukkan hewan-hewan qurban itu) untuk kalian supaya kalian membesarkan/mengagungkan Allah atas
hidayah/petunjuk-Nya kepada kalian (mengEsakan Allah sesuai dengan cara-cara
yang diajarkan kepada kalian, yaitu Dia telah memberimu petunjuk kepada agama
dan syariat-Nya yang disukai dan diridhoi-Nya, serta melarangmu dari perbuatan
yang dibenci dan ditolak-Nya), dan berilah kabar gembira kepada orang-orang (gembirakanlah hati orang-orng)yang berbuat kebaikan
(yakni berbuat ihsan dalam amal mereka dengan ketaqwaan dan keikhlasan hati,
melaksanakan ketetapan-ketetapan allah, menegakkan batasan-batasan-Nya,
mengikuti apa-apayang disyariatkan kepada mereka, dan membenarkan apa-apa yang disampaikan
dan dibawa oleh rasul dari sisi rabb-Nya).(QS.Al-Hajj:37).
Dari Abu Hurairah RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda :
INNALLAHA LAA YANDHURU ILA SUWARIKUM,
WA AMWAA LIKUM WALAKIYYANDHURU ILAA QULUU BIKUM WA A’KMAALIKUM.
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak memandang/melihat wajah dan harta kalian, akan
tetapi Dia memandang/melihat hati dan amal kalian. (HSR.Muslim 2564).
Kemudian
TUJUAN IBADAH QURBAN: adalah
1.Sebagai syiar agama Allah SWT.
2.Terdapat kebaikan di dalam ibadah qurban yaitu pahala di Akhirat.
3.Senantiasa Dzikrullah (ingat kepada Allah).
4.Perlunya komunikasi dan kebersamaan.
5.Terwujudnya kepedulian terhadap manusia, terutama kaum yang lemah.
6.menumbuhkan rasa syukur kepada Allah atas segala ni’kmat-Nya.
Allah SWT berfirman :
والبدن جعلناها لكم من شعائر
الله لكم فيها خير فاذكروا اسم الله عليها صواف فإذا وجبت جنوبها فكلوا منها وأطعموا
القانع والمعتر كذلك سخرناها لكم لعلكم تشكرون
Artinya : Dan unta-unta (hewan-hewan qurban itu)telah kami jadikan dia untuk kalian
sebagai bagaian dari syi’ar (upacara-upacara agama) Allah, padanya ada kebaikan
(manfa’at) buat kalian(yaitu pahala di negeri Akhirat).Maka sebutlah nama Allah
ketika kalian menyembelihnya dalam keadaan berbaris-baris. Maka apabila
gugur/roboh/rebah/mati (sembelihan-sembelihan)itu,maka makanlah sebagaian dari
padanya dan berilah makan kepada orang faqir-miskin yang menjaga
kehormatanya(qona’ah/rela dengan apa yang ada padanya, sehingga tidak datang
untuk meminta) dan orang (faqir-miskin) yang meminta. Demikianlah kami
mudahkan/tundukkan (binatang-binatang qurban) itu untuk kalian supaya kalian
bersyukur (menggunakan ni’kmat pada jalan yang benar). (QS.Al-Hajj:36).
Kemudian
SASARAN IBADAH QURBAN :adalah
Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan berbuat baik (ihsan),yakni
berbuat baik dalam amal dan melaksanakan ketetepan-ketetapan Allah SWT, menegakkan
batasan-batasan-Nya, mengikuti apa-apa yang disyari’atkan-Nya, dan membenarkan
apa-apa yang di sampaikan dan dibawa oleh rasul dari Allah SWT, kemudian
mengikuti dan mencontoh beliau dalam beramal.
Allah SWT berfirman :
ومن يعظم شعائر الله فإنها من تقوى
القلو
Artinya :Dan barang siapa meng-agung-kan/menghormatkan syi’ar-syi’ar
(upacara-upacara agama)Allah,maka sesungguhnya (adalah) yang demikian itu
(tumbuh/timbul)dari ketaqwaan hati.(QS.Al-Hajj:32).
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN
JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Dan Hari ini juga kita kembali di ingatkan kepada kisah seorang kholilulloh kekasih Allah SWT, nabi Ibrahim as
yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya kepada keluarga ( nabi Ismail as
dan Siti hajar ) dan cintanya kepada Allah. Alhamdulillah cintanya kepada
Allah melebihi dari segalanya, hal ini membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW
harus mengambil pelajaran darinya.
Allah berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan dia.” (QS. Al Mumtahanah: 4)
Minimal ada Empat pelajaran yang terdapat dari kisah nabi Ibrahim as dan
keluarganya:
Pesan Pertama: Berbaik sangka kepada Allah SWT
Di dalam kitab; Anbiyaa Allah ( Nabi – Nabi Allah) di karang oleh Ahmad Bahjat beliau menjelaskan.
Pada suatu hari, Ibrahim as terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba dia
memerintahkan kepada istrinya, Siti Hajar, untuk mempersiapkan perjalanan
dengan membawa bayinya. Perempuan itu segera berkemas untuk melakukan
perjalanan yang panjang. Pada saat itu nabi Ismail masih bayi dan belum
disapih.
Ibrahim as melangkahkan kaki menyusuri bumi yang penuh dengan pepohonan dan
rerumputan, sampai akhirnya tiba di padang sahara. Beliau terus berjalan hingga
mencapai pegunungan, kemudian masuk ke daerah jazirah Arab. Ibrahim
menuju ke sebuah lembah yang tidak di tumbuhi tanaman, tidak ada
buah-buahan, tidak ada pepohonan, tidak ada makanan, tidak ada minuman, tempat
itu menunjukkan tidak ada kehidupan di dalamnya.
Di tempat itu beliau turun dari punggung hewan tunggangannya, kemudian
menurunkan istri dan anaknya. Setelah itu tanpa berkata-kata beliau
meninggalkan istri dan anaknya di sana. Mereka berdua hanya dibekali sekantung
makanan dan sedikit air yang tidak cukup untuk dua hari. Setelah melihat kiri
dan kanan beliau melangkah meninggalkan tempat itu.
Tentu saja Siti hajar terperangah diperlakukan demikian, dia membuntuti
suaminya dari belakang sambil bertanya“Ibrahim hendak pergi ke manakah engkau?”
Apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada sesuatu apapun
ini?
Ibrahim as tidak menjawab pertanyaan istrinya. Beliau terus saja berjalan,
Siti hajar kembali mengulangi pertanyaannya, tetapi Ibrahim as tetap membisu.
Akhirnya Siti hajar paham bahwa suaminya pergi bukan karena kemauannya sendiri.
Dia mengerti bahwa Allah memerintahkan suaminya untuk pergi. Maka kemudian dia
bertanya,“apakah Allah yang memerintahkanmu untuk pergi meninggalkan kami?
Ibrahim menjawab, “benar“. Kemudian istri yang shalihah dan beriman itu
berkata,” kami tidak akan tersia-siakan selagi Allah bersama kami. Dia-lah yang
telah memerintahkan engkau pergi. Kemudian Ibrahim terus berjalan meninggalkan
mereka.
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Lihatlah, bagaimana nabi Ibrahim dan Siti hajar, mampu berbaik sangka
kepada Allah SWT mereka meyakini bahwa selagi mereka bersama Allah, maka tidak
akan ada yang menyengsarakannya, tidak akan ada yang dapat mencelakainya, tidak
akan ada yang dapat melukainya.
Bila kita lihat banyaknya manusia yang frustasi dalam kehidupan ini
atau banyaknya manusia sengsara bukan karena sedikitnya nikmat yang Allah
berikan kepada mereka akan tetapi karena sedikitnya husnu dzon (berbaik sangka) kepada kebaikan Allah SWT,
Padahal nikmat yang Allah berikan lebih banyak dari pada siksanya. Oleh karena
itu kita harus berbaik sangka kepada Allah karena Allah menjelaskan dalam
hadits qudsi bahwa Dia sesuai prasangka hambanya;
Dari Abu Hurairah RA berkata, bersabda Rasulullah saw.: Allah
berfirman:“Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika ia
mengingat-Ku; jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku mengingatnya dalam
diri-Ku; dan jika ia mengingat-Ku dalam lintasan pikirannya, niscaya Aku akan
mengingat-Nya dalam pikirannya kebaikan darinya (amal-amalnya); dan jika ia
mendekat kepada-ku setapak, maka aku akan mendekatkannya kepada-Ku sehasta;
jika ia mendekat kepada-ku sehasta, maka aku akan mendekatkannya kepada-ku
sedepa; dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan menghampirinya
dengan berlari. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Manusia wajib berbaik sangka kepada Allah apa pun keadaannya. Allah akan
berbuat terhadap hamba-Nya sesuai persangkaannya. Jika hamba itu bersangka
baik, maka Allah akan memberikan keputusan yang baik untuknya. Jika hamba itu
berburuk sangka, maka berarti ia telah menghendaki keputusan yang buruk dari
Allah untuknya. Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan hambanya yang berbaik
sangka kepada-Nya.
Seorang hamba yang bijak adalah mereka yang senantiasa berbaik sangka
kepada Allah dalam setiap keadaan. Jika ia diberi kenikmatan, ia merasa bahwa
hal ini adalah karunia dari Allah. Ia tidak merasa dimuliakan dengan kenikmatan
duniawi tersebut. Jika ia diuji dengan penderitaan atau kekurangan, ia merasa
bahwa Allah sedang mengujinya agar ia dapat meraih tempat yang mulia. Ia
tidak berburuk sangka dengan menganggap Allah tidak adil atau Allah telah
menghinakannya.
Kita harus belajar kepada Siti hajar walaupun dia seorang wanita yang baru
mempunyai anak bayi, kemudian di tinggalkan suaminya di padang pasir yang
gersang, tetapi dia yakin jika ini adalah perintah Allah maka Allah tidak akan
menyia-nyiakannya. Allah pasti akan membantunya, kisah ini bukan hanya untuk
Siti hajar saja, kisah ini bukan untuk zaman itu saja, akan tetapi kisah ini
akan terus berulang pada setiap zaman bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan
hambanya yang senantiasa berbaik sangka kepada-Nya dalam segala hal.
Pelajaran kedua: Mencari rezeki yang halal
Setelah Ibrahim as meninggalkan istri dan anaknya untuk kembali meneruskan
perjuangannya berdakwah kepada Allah. Siti hajar menyusui Ismail sementara dia
sendiri mulai merasa kehausan. Panas matahari saat itu menyengat sehingga
terasa begitu mengeringkan tenggorokan. Setelah dua hari, air yang di bawah
habis, air susunya pun kering. Siti hajar dan Ismail mulai kehausan. Pada waktu
yang bersamaan, makanan pun habis, kegelisahan dan kekhawatiran membayangi Siti
hajar.
Ismail mulai menangis karena kehausan. Kemudian sang ibu meninggalkannya
sendirian untuk mencari air. Dengan berlari – lari kecil dia sampai di kaki
bukit Shafa. Kemudian dia naik ke atas bukit itu. Di taruhnya kedua telapak
tangannya di kening untuk melindungi pandangan matanya dari sinar matahari,
kemudian dia menengok ke sana kemari, mencari sumur, manusia, kafilah atau
berita. Namun tidak ada sesuatu pun yang tertangkap pandangan matanya. Maka dia
bergegas turun dari bukit Shafa dan berlari – lari kecil sampai di bukit Marwa.
Dia naik ke atas bukit itu, barangkali dari sana dia melihat seseorang, tetapi
tidak ada seorang pun.
Hajar turun dari bukit Marwa untuk menengok bayinya. Dia mendapati Ismail
terus menangis . tampaknya sang bayi benar-benar kehausan. Melihat anaknya
seperti itu, dengan bingung dia kembali ke bukit Shafa dan naik ke atasnya.
Kemudian dia ke bukit Marwa dan naik ke atasnya, Siti hajar bolak – balik
antara dua bukit, Shafa dan Marwa, sebanyak tujuh kali.
ALLAHU AKBAR 2X, LAILAHAILLALLAHU
ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Ada rahasia yang jarang di kupas dari kejadian ini..
Yaitu: kesungguhan Siti hajar dalam mencari air di keluarkan
segala tenaganya bolak balik dari Shafa dan Marwa, walaupun bolak balik dari
Shafa dan Marwa belum mendapatkan air dia terus berusaha. Walaupun akhirnya air
itu ada di dekat anaknya sendiri. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk bersungguh-sungguh
dalam menjemput rezeki dengan mengeluarkan segala kemampuan yang kita
miliki karena Kita di perintahkan bukan Cuma melihat hasil tapi juga usaha dan
tenaga yang kita keluarkan, Rasulullah SAW sangat mencintai orang-orang yang
bekerja keras.
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz
Al-Anshari. Ketika itu Rasulullah melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya
gosong kehitaman seperti lama terpanggang matahari.
Rasulullah bertanya, ‘Kenapa tanganmu ?’
Sa’ad menjawab, ‘ Wahai Rasulullah, tanganku seperti ini karena aku
mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi
tanggunganku,’
Seketika itu, Rasulullah mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya
berkata,’Inilah tangan yang tidak pernah tersentuh api neraka,’
Hikmah dari kisah ini yaitu terdapat tanggung jawab seorang Sa’ad bin
Mu’adz Al-Anshari dalam menafkahi anak dan istrinya melalui rizki yang halal.
Tangan yang semata-mata berada di jalan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dalam
menjalankan Amanah.
‘Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.’(HR.
Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda,“Tidaklah sekali-kali seseorang itu makan makanan
lebih baik daripada apa yang dimakannya dari hasil jerih payahnya sendiri. Dan
Nabi Daud AS itu makan dari hasil jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari).
Bahkan Allah SWT berfirman:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن
فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿١٠﴾
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
(QS. Al-Jumuah: 10)
ayat ini memotivasi kita untuk bekerja keras, setelah melaksanakan shalat
karena dengan bekerja kita akan mendapatkan rezeki yang halal.dan janganlah
bekerja-nya yang kita keraskan, tetapi rasa syukur kita-lah yang harus lebih
kita keraskan.
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
berhati-hatilah terhadap barang haram yang masuk ke tubuh kita, karena
tidaklah tubuh yang di dalamnya ada barang haram kecuali neraka adalah
lebih berhak untuk menjadi tempat kembalinya.
Rasulullah SAW bersabda: Wahai Sa’ad, murnikanlah makanan mu, niscaya kamu
menjadi orang yang terkabul doanya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya.
Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam
perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari.
Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak
membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Pelajaran yang ke tiga: Berkorban
untuk Allah SWT
Ketika Ismail bertambah besar, hati Ibrahim as tertambat kuat kepada
putranya. Tidak mengherankan karena Ismail hadir di kala usia Nabi Ibrahim
sudah tua. Itulah sebabnya beliau sangat mencintainya. Namun Allah hendak
menguji kecintaan Ibrahim as dengan ujian yang besar disebabkan cintanya itu.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي
الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ﴿١٠٢﴾
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai
bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”. (QS. Ash Shaaffat: 102 )
Renungkanlah bentuk ujian yang telah Allah berikan kepada beliau. Bagaimana
kira-nya perasaan Ibrahim as pada saat itu? Pergulatan seperti apa yang
berkecamuk di dalam batinnya? Salah besar jika ada yang mengira bahwa tidak ada
pergulatan pada diri Ibrahim as. Tidak mungkin ujian sebesar ini terbebas dari
pergulatan batin. Ibrahim berpikir,dan merenung” mengapa? Ibrahim membuang
jauh-jauh pikiran itu. Bukan Ibrahim namanya jikalau beliau mempertanyakan
kepada Allah“mengapa” atau“karena apa“karena orang yang mencintai tidak akan
bertanya mengapa? Ibrahim hanya berpikir tentang putranya, apa yang harus beliau
katakan kepada anak itu, saat beliau hendak membaringkannya di atas tanah untuk
disembelih?
Ibrahim mengambil jalan yang paling baik, yaitu berkata yang jujur
dan lemah lembut kepada putranya, ketimbang menyembelihnya secara paksa.
Lihatlah kepasrahan dan pengorbanan Ismail dan ayahnya Ibrahim, mereka
berlomba-lomba untuk mendapatkan cinta Allah. Mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan kasih sayang Allah. Walaupun yang di korbankan adalah diri Ismail.
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Sadarkah kita, bahwa saat ini kita sedang di ajari oleh seorang anak dan
ayahnya tentang makna pengorbanan kepada Allah dalam segala hal di kehidupan
ini,
Kata QURBAN dalam bahasa Arab QORUBA-QURBAN-QURBANAN,
QORIBA=DANAA ARTINYA DEKAT, QURBAHU=ADNAAHU artinya
MENDEKAT-KAN. Yang di maksud di sini adalah keta’atan atau amal yang
mendekatkan diri kepada allah swt, Atau yang biasa di sebut TAQORROBA
ILALLOOHI : HAWALA NAILA RIDHOOHU artinya ber usaha
mendapatkan kerelaan-nya.
AN-NAHRU=ADZ-DZABHU artinya PENYEMBELIHAN. Jadi idul-adlha=idul
qurban=’idun-nahr, arti dan makna-nya sama.
AL-UDL-HIYAH artinya juga QURBAN.
DLOHHA BISY-SYAATI artinya menyembelih hewan qurban pada waktu dluha,
ATAU pada hari raya adha ber-qurban dengan menyembelih kambing.
Jadi IDUL ADHA berarti kembali melakukan ibadah qurban dengan
menyembelih hewan qurban yang biasa di lakukan pada waktu dluha.
sebagaimana yang dimaksud dalam QS Al-Kautsar
(108): ayat 2
فصل لربك وانحر
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan menyembelih hewan qurban /
berkorbanlah“
Akan tetapi, pengertian qorban bukan sekadar menyembelih binatang korban
dan dagingnya kemudian disedekahkan kepada fakir miskin. Akan tetapi, secara
filosofis, makna korban meliputi aspek yang lebih luas.
Dalam konteks sejarah, dimana umat Islam menghadapi berbagai cobaan, makna
pengorbanan amat luas dan mendalam. Sejarah para nabi, misalnya Nabi Muhammad
dan para sahabat yang berjuang menegakkan Islam di muka bumi ini memerlukan
pengorbanan. Sikap Nabi dan para sahabat itu ternyata harus dibayar dengan
pengorbanan yang teramat berat yang diderita oleh Umat Islam di Mekah ketika
itu. Umat Islam disiksa, ditindas, dan sederet tindakan keji lainnya dari kaum
kafir Quraisy. Rasulullah pernah ditimpuki dengan batu oleh
penduduk Thaif, dianiaya oleh Ibnu Muith, ketika leher beliau dicekik dengan
usus onta, Abu Lahab dan Abu Jahal memperlakukan beliau dengan kasar dan kejam.
Para sahabat seperti Bilal ditindih dengan batu besar yang panas di tengah
sengatan terik matahari siang, Yasir dibantai, dan seorang ibu yang
bernama Sumayyah, ditusuk kemaluan beliau dengan sebatang tombak.
Tak hanya itu, umat Islam di Mekah ketika itu juga diboikot untuk tidak
mengadakan transaksi dagang. Akibatnya, bagaimana lapar dan menderitanya
keluarga Rasulullah SAW. saat-saat diboikot oleh musyrikin Quraisy,
hingga beliau sekeluarga terpaksa memakan kulit kayu, daun-daun kering bahkan
kulit-kulit sepatu bekas.
ALLAHU AKBAR
2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR
WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN
ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT
IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Pelajaran keempat adalah Mendidik
Keluarga
Nabi Ismail tidak akan menjadi anak yang penyabar jika tidak
mendapat pendidikan dari ibunya, dan Siti hajar tidak akan menjadi seorang yang
penyabar jika tidak di didik oleh nabi Ibrahim as. Dan nabi Ibrahim as
tidak akan dapat sabar jika tidak men dapatkan didikan dari Allah SWT
melalui wahyuNya.
Seorang anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang, maka
peran orang tua dalam membentuk perilaku yang berakhlaq mulia sangat
dibutuhkan, perhatian sempurna kepada anak semenjak dari masa mengandung,
melahirkan, hingga sampai masa Kewajiban ini diberikan di pundak orang
tua oleh agama dan hukum masyarakat. Karena seseorang yang tidak mau
memperhatikan pendidikan anak dianggap orang yang mengkhianati amanah Allah.
Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa Allah Swt. Pada hari kiamat nanti akan
meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang perlakuan mereka kepada
anaknya.
Demikian khutbah idul adh-ha yang
dapat saya sampaikan, muda-mudahan ada
guna dan manfaatnya, sebulum khutbah ini saya tutup dengan do’a akan saya bacakan
1 surah dari surat al-kautsar yang artinya:
sesungguhnya kami telah memberikan
kepada-mu nikmat yang banyak,
maka dirikanlah sholat karena
robb-mu dan menyembelihlah hewan qurban atau berqurban lah,
sesungguhnya orang-orang yang
membenci kamu dialah yang terputus.
بسم الله الرحمن الرحيم
إنا أعطيناك الكوثر
فصل لربك وانحر
إن شانئك هو الأبتر
DO’A PENUTUP
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
SHOLAWAT
لا إله إلا أنت سبحانك إني
كنت من الظالمين
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم
تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسري
رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
YAKHOYYUYA QOYYUM....
ربنا اغفر لنا ذنوبنا وإسرافنا
في أمرنا وثبت أقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين
ربنا أفرغ علينا صبرا وثبت
أقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين
ALLAHUMMA MUNZILAL KITABI..
ALLAHUMMA INNI AS ALUKAL ‘AFWA WAL
AFIYYATA...
ALLAHUMMA INNI AS ‘ALUKAL HUDA
WATTUQO WAL AFAFA WAL GHINA.
ALLAHUMMA ROBBANA ATINA FIDDUNYA
KHASANAH WAFIL AKHIROTI KHASANAH WAQINA
ADZA BANNAR.
IBADALLAH.....dst
WASSALAMU ‘ALAKUM WR.WB