Senin, 22 Oktober 2012

khutbah idul adh-ha 1433H / 2012M


KHUTBAH PERTAMA
اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
.
 يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام إن الله كان عليكم رقيبا.
 يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وقولوا قولا سديدا.
 يصلح لكم أعمالكم ويغفر لكم ذنوبكم ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما.
AMABA’DU
FAINNA ASHDAQOLHADITS, KITABALLAHI WAKHOIROL HUDA, HUDA MUHAMMAD,SAW. WASYARROL UMURI MUHDATSATUHA, WAKULLAMUKHDATSATIM BID’ATUTU, WAKULLA BID’ATIN DHOLAALAH, WAKULLA DHOLALATIM FIINNAAR.
ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHUALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

SEGALA PUJI BAGI ALLAH YANG MANA ATAS SEGALA NI’MATNYA KEPADA KITA SEMUA, BAIK YANG BERUPA KESEHATAN MAUPUN KESEMPATAN, SEHINGGA ROSULULLAH,SAW TELAH BERSABDA:
NI’MATANI MAGHBUUNUN FIIHIMAA KATSIIRUN MINANNAASI ASHIHATU WAL FAROOGHO.
ARTINYA :Dua kenikmatan yang sering di lupakan oleh banyak manusia, yaitu kesehatan dan kesempatan.
DAN JUGA RAHMAT, HIDAYAH, TAUFIQ, DAN INNAYYANYA KEPADA KITA SEMUA, SEHINGGA KITA DIPERKENANKAN HADIR DISINI UNTUK TETAP BISA MELAKSANAKAN SERTA MENEGAKKAN SHOLAT IDUL ADH-HA DI TANAH LAPANG INI.
DAN SESUNGGUHNYA SEGALA PUJI-PUJIAN HANYA MILIK ALLAH,TUNGGAL TIADA SEKUTU BAGI-NYA, KAMI MEMUJINYA MEMOHON PERTOLONGAN DAN AMPUNAN KEPADA-NYA, SERTA BERLINDUNG KEPADA ALLAH DARI KEJAHATAN DIRI-DIRI KAMI, DAN KEBURUKAN AMAL PERBUATAN KAMI, PERTOLONGAN DARI SEGALA PERMASALAHAN YANG SEDANG KITA HADAPI, SERTA AMPUNAN DARI DOSA YANG SENGAJA KITA MELAKUKAN-NYA, ATAUPUN DARI DOSA YANG TIDAK SENGAJA KITA MELAKUKAN-NYA, ATAUPUN DARI DOSA YANG KITA SADARI KEBERADAAN-NYA PADA DIRI KITA, ATAUPUN DARI DOSA YANG TIDAK PERNAH KITA MENYADARINYA.
DAN BARANG SIAPA YANG DI BERI PETUNJUK OLEH ALLAH, MAKA IA AKAN DI FAQIHKAN / DI FAHAMKAN DALAM MELAKSANAKAN SERTA MENEGAKKAN AJARAN AGAMA ISLAM DI MUKA BUMI INI, DENGAN BETUL DAN BENAR, AKAN TETAPI BARANG SIAPA YANG DI SESATKAN OLEH ALLAH MAKA TIADA SEBARANG PETUNJUK BAGINYA.
AKU BERSAKSI BAHWASAN-NYA TIADA SESEMBAHAN YANG HAK YANG WAJIB KITA IBADAHI KECUALI ALLAH SEMATA, TIADA SEKUTU BAGI-NYA, DAN AKU BERSAKSI BAHWASAN-NYA MUHAMMAD ADALAH HAMBA DAN ROSUL UTUSAN-NYA.
SALAM DAN SHOLAWAT TETAP TERCURAHKAN KEPADA BELIAU-NYA NABI KITA MUHAMMAD BIN ABDULLAH, DIALAH NABI DAN ROSUL YANG MENAGAKKAN KEBENARAN INI, LEWAT KEBENARAN, BUKAN MELALUI : KETAKHAYULLAN, KEBID’AHAN, ATAUPUN KESYIRIKAN, YAKNI MURNI AGAMA ISLAM.
   




ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

Hai orang-orang yang ber-iman, berbaktilah kepada allah dengan sebenar-benar kebaktian, dan janganlah kalian semua-nya ini mati, melainkan dalam keadaan kamu menyarah diri, yakni sebagai muslim,/ masuk kadalam agama islam.

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
AMA BA’DU
Sesungguh-nya sebenar-benar perkataan adalah kitab allah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk muhammad SAW, sejelek-jelek urusan adalah hal-hal baru yang di ada-adakan dalam agama, setiap hal baru yang di adakan dalam agama adalah BID’AH, dan setiap BID’AH adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempat-nya di NERAKA.

ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

       Pada hari yang mulia ini, 10 Dzulhijah 1433 H seluruh umat Islam di seluruh dunia memperingati hari raya Idul Adha atau hari raya qurban. Sehari sebelumnya, 9 Dzulhijah 1433 H, jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji wukuf di Arafah, berkumpul di Arafah dengan memakai ihram putih sebagai lambang kesetaraan derajat manusia di sisi Allah, tidak ada keistimewaan  antar satu bangsa dengan bangsa yang lainnya kecuali takwa kepada Allah.

Makna ibadah QURBAN adalah kembali mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menggunakan TAQWA sebagai pembangkit niat, dan kemudian melakukan ketaatan dan amal sesuai perintah dan contoh agama Allah Islam (ikhlas karena Allah SWT dan mengharap ridho-Nya serta sesuai dengan contoh Rasulullah SAW).
Allah SWT berfirman :

لن ينال الله لحومها ولا دماؤها ولكن يناله التقوى منكم كذلك سخرها لكم لتكبروا الله على ما هداكم وبشر المحسنين
Artinya :sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah (tidak dapat mencapai keridaan Allah) Daging-dagingnya dan tidak juga darah-darahnya, akan tetapi ketakwaan dari kalian (Allah menerima ketaqwaan, ketulusan & keikhlasan itu dan memberi pahala di atasnya).  Demikianlah Allah mudahkan/menundukkan hewan-hewan qurban itu) untuk kalian supaya  kalian membesarkan/mengagungkan Allah atas hidayah/petunjuk-Nya kepada kalian (mengEsakan Allah sesuai dengan cara-cara yang diajarkan kepada kalian, yaitu Dia telah memberimu petunjuk kepada agama dan syariat-Nya yang disukai dan diridhoi-Nya, serta melarangmu dari perbuatan yang dibenci dan ditolak-Nya), dan berilah kabar gembira kepada orang-orang  (gembirakanlah hati orang-orng)yang berbuat kebaikan (yakni berbuat ihsan dalam amal mereka dengan ketaqwaan dan keikhlasan hati, melaksanakan ketetapan-ketetapan allah, menegakkan batasan-batasan-Nya, mengikuti apa-apayang disyariatkan kepada mereka, dan membenarkan apa-apa yang disampaikan dan dibawa oleh rasul dari sisi rabb-Nya).(QS.Al-Hajj:37).

Dari Abu Hurairah RA,dia berkata,Rasulullah SAW bersabda :

INNALLAHA LAA YANDHURU ILA SUWARIKUM,  WA AMWAA LIKUM WALAKIYYANDHURU ILAA QULUU BIKUM WA A’KMAALIKUM.

Artinya : Sesungguhnya Allah tidak memandang/melihat wajah dan harta kalian, akan tetapi Dia memandang/melihat hati dan amal kalian. (HSR.Muslim 2564).
Kemudian
TUJUAN IBADAH QURBAN: adalah
1.Sebagai syiar agama Allah SWT.
2.Terdapat kebaikan di dalam ibadah qurban yaitu pahala di Akhirat.
3.Senantiasa Dzikrullah (ingat kepada Allah).
4.Perlunya komunikasi dan kebersamaan.
5.Terwujudnya kepedulian terhadap manusia, terutama kaum yang lemah.
6.menumbuhkan rasa syukur kepada Allah atas segala ni’kmat-Nya.

Allah SWT berfirman :

والبدن جعلناها لكم من شعائر الله لكم فيها خير فاذكروا اسم الله عليها صواف فإذا وجبت جنوبها فكلوا منها وأطعموا القانع والمعتر كذلك سخرناها لكم لعلكم تشكرون

Artinya : Dan unta-unta (hewan-hewan qurban itu)telah kami jadikan dia untuk kalian sebagai bagaian dari syi’ar (upacara-upacara agama) Allah, padanya ada kebaikan (manfa’at) buat kalian(yaitu pahala di negeri Akhirat).Maka sebutlah nama Allah ketika kalian menyembelihnya dalam keadaan berbaris-baris. Maka apabila gugur/roboh/rebah/mati (sembelihan-sembelihan)itu,maka makanlah sebagaian dari padanya dan berilah makan kepada orang faqir-miskin yang menjaga kehormatanya(qona’ah/rela dengan apa yang ada padanya, sehingga tidak datang untuk meminta) dan orang (faqir-miskin) yang meminta. Demikianlah kami mudahkan/tundukkan (binatang-binatang qurban) itu untuk kalian supaya kalian bersyukur (menggunakan ni’kmat pada jalan yang benar). (QS.Al-Hajj:36).
Kemudian
SASARAN IBADAH QURBAN :adalah
Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan berbuat baik (ihsan),yakni berbuat baik dalam amal dan melaksanakan ketetepan-ketetapan Allah SWT, menegakkan batasan-batasan-Nya, mengikuti apa-apa yang disyari’atkan-Nya, dan membenarkan apa-apa yang di sampaikan dan dibawa oleh rasul dari Allah SWT, kemudian mengikuti dan mencontoh beliau dalam beramal.

Allah SWT berfirman :

 ومن يعظم شعائر الله فإنها من تقوى القلو

Artinya :Dan barang siapa meng-agung-kan/menghormatkan syi’ar-syi’ar (upacara-upacara agama)Allah,maka sesungguhnya (adalah) yang demikian itu (tumbuh/timbul)dari ketaqwaan hati.(QS.Al-Hajj:32).

ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
              HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

Dan Hari ini juga kita kembali di  ingatkan kepada kisah seorang kholilulloh kekasih Allah SWT,  nabi Ibrahim as yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya kepada keluarga ( nabi Ismail as dan Siti hajar )  dan cintanya kepada Allah. Alhamdulillah cintanya kepada Allah melebihi dari segalanya, hal ini membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW harus mengambil pelajaran darinya.
Allah berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ
“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.”    (QS. Al Mumtahanah: 4)

Minimal ada Empat pelajaran yang terdapat dari kisah nabi Ibrahim as dan keluarganya:
Pesan Pertama: Berbaik sangka kepada Allah SWT
Di dalam kitab;  Anbiyaa Allah ( Nabi – Nabi Allah) di karang oleh Ahmad Bahjat beliau menjelaskan.
Pada suatu hari, Ibrahim as terbangun dari tidurnya. Tiba-tiba dia memerintahkan kepada istrinya, Siti Hajar, untuk mempersiapkan perjalanan dengan membawa bayinya. Perempuan itu segera berkemas untuk melakukan perjalanan yang panjang. Pada saat itu nabi Ismail masih bayi dan belum disapih.
Ibrahim as melangkahkan kaki menyusuri bumi yang penuh dengan pepohonan dan rerumputan, sampai akhirnya tiba di padang sahara. Beliau terus berjalan hingga mencapai pegunungan, kemudian masuk ke daerah jazirah Arab. Ibrahim  menuju ke sebuah lembah yang tidak di tumbuhi tanaman, tidak ada buah-buahan, tidak ada pepohonan, tidak ada makanan, tidak ada minuman, tempat itu menunjukkan tidak ada kehidupan di dalamnya.
Di tempat itu beliau turun dari punggung hewan tunggangannya, kemudian menurunkan istri dan anaknya. Setelah itu tanpa berkata-kata beliau meninggalkan istri dan anaknya di sana. Mereka berdua hanya dibekali sekantung makanan dan sedikit air yang tidak cukup untuk dua hari. Setelah melihat kiri dan kanan beliau melangkah meninggalkan tempat itu.
Tentu saja Siti hajar terperangah diperlakukan demikian, dia membuntuti suaminya dari belakang sambil bertanya“Ibrahim hendak pergi ke manakah engkau?” Apakah engkau akan meninggalkan kami di lembah yang tidak ada sesuatu apapun ini?
Ibrahim as tidak menjawab pertanyaan istrinya. Beliau terus saja berjalan, Siti hajar kembali mengulangi pertanyaannya, tetapi Ibrahim as tetap membisu. Akhirnya Siti hajar paham bahwa suaminya pergi bukan karena kemauannya sendiri. Dia mengerti bahwa Allah memerintahkan suaminya untuk pergi. Maka kemudian dia bertanya,“apakah Allah yang memerintahkanmu untuk pergi meninggalkan kami? Ibrahim menjawab, “benar“.  Kemudian istri yang shalihah dan beriman itu berkata,” kami tidak akan tersia-siakan selagi Allah bersama kami. Dia-lah yang telah memerintahkan engkau pergi. Kemudian Ibrahim terus berjalan meninggalkan mereka.
ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.
Lihatlah, bagaimana nabi Ibrahim dan Siti hajar, mampu berbaik sangka kepada Allah SWT mereka meyakini bahwa selagi mereka bersama Allah, maka tidak akan ada yang menyengsarakannya, tidak akan ada yang dapat mencelakainya, tidak akan ada yang dapat melukainya.
Bila kita lihat banyaknya manusia yang  frustasi dalam kehidupan ini atau banyaknya manusia sengsara bukan karena sedikitnya nikmat yang Allah berikan kepada mereka akan tetapi karena sedikitnya husnu dzon (berbaik sangka) kepada kebaikan Allah SWT, Padahal nikmat yang Allah berikan lebih banyak dari pada siksanya. Oleh karena itu kita harus berbaik sangka kepada Allah karena Allah menjelaskan dalam hadits qudsi bahwa Dia sesuai prasangka hambanya;
Dari Abu Hurairah RA berkata, bersabda Rasulullah saw.: Allah berfirman:“Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika ia mengingat-Ku; jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku; dan jika ia mengingat-Ku dalam lintasan pikirannya, niscaya Aku akan mengingat-Nya dalam pikirannya kebaikan darinya (amal-amalnya); dan jika ia mendekat kepada-ku setapak, maka aku akan mendekatkannya kepada-Ku sehasta; jika ia mendekat kepada-ku sehasta, maka aku akan mendekatkannya kepada-ku sedepa; dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan menghampirinya dengan berlari. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Manusia wajib berbaik sangka kepada Allah apa pun keadaannya. Allah akan berbuat terhadap hamba-Nya sesuai persangkaannya. Jika hamba itu bersangka baik, maka Allah akan memberikan keputusan yang baik untuknya. Jika hamba itu berburuk sangka, maka berarti ia telah menghendaki keputusan yang buruk dari Allah untuknya. Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan hambanya yang berbaik sangka kepada-Nya.
Seorang hamba yang bijak adalah mereka yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah dalam setiap keadaan. Jika ia diberi kenikmatan, ia merasa bahwa hal ini adalah karunia dari Allah. Ia tidak merasa dimuliakan dengan kenikmatan duniawi tersebut. Jika ia diuji dengan penderitaan atau kekurangan, ia merasa bahwa Allah sedang  mengujinya agar ia dapat meraih tempat yang mulia. Ia tidak berburuk sangka dengan menganggap Allah tidak adil atau Allah telah menghinakannya.
Kita harus belajar kepada Siti hajar walaupun dia seorang wanita yang baru mempunyai anak bayi, kemudian di tinggalkan suaminya di padang pasir yang gersang, tetapi dia yakin jika ini adalah perintah Allah maka Allah tidak akan menyia-nyiakannya. Allah pasti akan membantunya, kisah ini bukan hanya untuk Siti hajar saja, kisah ini bukan untuk zaman itu saja, akan tetapi kisah ini akan terus berulang pada setiap zaman bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang senantiasa berbaik sangka kepada-Nya dalam segala hal.

Pelajaran kedua: Mencari rezeki yang halal
Setelah Ibrahim as meninggalkan istri dan anaknya untuk kembali meneruskan perjuangannya berdakwah kepada Allah. Siti hajar menyusui Ismail sementara dia sendiri mulai merasa kehausan. Panas matahari saat itu menyengat sehingga terasa begitu mengeringkan tenggorokan. Setelah dua hari, air yang di bawah habis, air susunya pun kering. Siti hajar dan Ismail mulai kehausan. Pada waktu yang bersamaan, makanan pun habis, kegelisahan dan kekhawatiran membayangi Siti hajar.
Ismail mulai menangis karena kehausan. Kemudian sang ibu meninggalkannya sendirian untuk mencari air. Dengan berlari – lari kecil dia sampai di kaki bukit Shafa. Kemudian dia naik ke atas bukit itu. Di taruhnya kedua telapak tangannya di kening untuk melindungi pandangan matanya dari sinar matahari, kemudian dia menengok ke sana kemari, mencari sumur, manusia, kafilah atau berita. Namun tidak ada sesuatu pun yang tertangkap pandangan matanya. Maka dia bergegas turun dari bukit Shafa dan berlari – lari kecil sampai di bukit Marwa. Dia naik ke atas bukit itu, barangkali dari sana dia melihat seseorang, tetapi tidak ada seorang pun.
Hajar turun dari bukit Marwa untuk menengok bayinya. Dia mendapati Ismail terus menangis . tampaknya sang bayi benar-benar kehausan. Melihat anaknya seperti itu, dengan bingung dia kembali ke bukit Shafa dan naik ke atasnya. Kemudian dia ke bukit Marwa dan naik ke atasnya, Siti hajar bolak – balik antara dua bukit, Shafa dan Marwa, sebanyak tujuh kali.

ALLAHU AKBAR 2X, LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

Ada rahasia yang jarang di kupas dari kejadian ini..
Yaitu: kesungguhan Siti hajar dalam mencari air di keluarkan segala tenaganya bolak balik dari Shafa dan Marwa, walaupun bolak balik dari Shafa dan Marwa belum mendapatkan air dia terus berusaha. Walaupun akhirnya air itu ada di dekat anaknya sendiri. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk bersungguh-sungguh dalam menjemput rezeki dengan mengeluarkan segala kemampuan yang kita miliki karena Kita di perintahkan bukan Cuma melihat hasil tapi juga usaha dan tenaga yang kita keluarkan, Rasulullah SAW sangat mencintai orang-orang yang bekerja keras.
Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah berjumpa dengan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari. Ketika itu Rasulullah melihat tangan Sa’ad yang melepuh, kulitnya gosong kehitaman seperti lama terpanggang matahari.
Rasulullah bertanya, ‘Kenapa tanganmu ?’
Sa’ad menjawab, ‘ Wahai Rasulullah, tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi tanggunganku,’
Seketika itu, Rasulullah mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata,’Inilah tangan yang tidak pernah tersentuh api neraka,’
Hikmah dari kisah ini yaitu terdapat tanggung jawab seorang Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari dalam menafkahi anak dan istrinya melalui rizki yang halal. Tangan yang semata-mata berada di jalan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dalam menjalankan Amanah.
‘Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.’(HR. Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda,“Tidaklah sekali-kali seseorang itu makan makanan lebih baik daripada apa yang dimakannya dari hasil jerih payahnya sendiri. Dan Nabi Daud AS itu makan dari hasil jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari).
Bahkan Allah SWT berfirman:
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴿١٠﴾
“Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS. Al-Jumuah: 10)
ayat ini memotivasi kita untuk bekerja keras, setelah melaksanakan shalat karena dengan bekerja kita akan mendapatkan rezeki yang halal.dan janganlah bekerja-nya yang kita keraskan, tetapi rasa syukur kita-lah yang harus lebih kita keraskan.

ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

berhati-hatilah terhadap barang haram yang masuk ke tubuh kita, karena tidaklah tubuh yang di dalamnya ada barang haram kecuali neraka adalah lebih berhak untuk menjadi tempat kembalinya.
Rasulullah SAW bersabda: Wahai Sa’ad, murnikanlah makanan mu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul doanya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

Pelajaran yang ke tiga: Berkorban untuk Allah SWT
Ketika Ismail bertambah besar, hati Ibrahim as tertambat kuat kepada putranya. Tidak mengherankan karena Ismail hadir di kala usia Nabi Ibrahim sudah tua. Itulah sebabnya beliau sangat mencintainya. Namun Allah hendak menguji kecintaan Ibrahim as dengan ujian yang besar disebabkan cintanya itu.

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ﴿١٠٢﴾
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.  (QS. Ash Shaaffat: 102 )

Renungkanlah bentuk ujian yang telah Allah berikan kepada beliau. Bagaimana kira-nya perasaan Ibrahim as pada saat itu? Pergulatan seperti apa yang berkecamuk di dalam batinnya? Salah besar jika ada yang mengira bahwa tidak ada pergulatan pada diri Ibrahim as. Tidak mungkin ujian sebesar ini terbebas dari pergulatan batin. Ibrahim berpikir,dan merenung” mengapa? Ibrahim membuang jauh-jauh pikiran itu. Bukan Ibrahim namanya jikalau beliau mempertanyakan kepada Allah“mengapa” atau“karena apa“karena orang yang mencintai tidak akan bertanya mengapa? Ibrahim hanya berpikir tentang putranya, apa yang harus beliau katakan kepada anak itu, saat beliau hendak membaringkannya di atas tanah untuk disembelih?
Ibrahim mengambil jalan yang paling baik, yaitu berkata yang jujur dan lemah lembut kepada putranya, ketimbang menyembelihnya secara paksa.
Lihatlah kepasrahan dan pengorbanan Ismail dan ayahnya Ibrahim, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan cinta Allah. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan kasih sayang Allah. Walaupun yang di korbankan adalah diri Ismail.
ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

Sadarkah kita, bahwa saat ini kita sedang di ajari oleh seorang anak dan ayahnya tentang makna pengorbanan kepada Allah dalam segala hal di kehidupan ini,
Kata QURBAN dalam bahasa Arab QORUBA-QURBAN-QURBANAN, QORIBA=DANAA ARTINYA DEKAT, QURBAHU=ADNAAHU artinya MENDEKAT-KAN. Yang di maksud di sini adalah keta’atan atau amal yang mendekatkan diri kepada allah swt, Atau yang biasa di sebut TAQORROBA ILALLOOHI : HAWALA NAILA RIDHOOHU artinya ber usaha mendapatkan kerelaan-nya.

AN-NAHRU=ADZ-DZABHU artinya PENYEMBELIHAN. Jadi idul-adlha=idul qurban=’idun-nahr, arti dan makna-nya sama.

AL-UDL-HIYAH artinya juga QURBAN.  DLOHHA BISY-SYAATI artinya menyembelih hewan qurban pada waktu dluha, ATAU pada hari raya adha ber-qurban dengan menyembelih kambing.

Jadi IDUL ADHA berarti kembali melakukan ibadah qurban dengan menyembelih hewan qurban yang biasa di lakukan pada waktu dluha.

   sebagaimana yang dimaksud dalam QS Al-Kautsar (108): ayat 2

فصل لربك وانحر

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan menyembelih hewan qurban / berkorbanlah“

Akan tetapi, pengertian qorban bukan sekadar menyembelih binatang korban dan dagingnya kemudian disedekahkan kepada fakir miskin. Akan tetapi, secara filosofis, makna korban meliputi aspek yang lebih luas.
Dalam konteks sejarah, dimana umat Islam menghadapi berbagai cobaan, makna pengorbanan amat luas dan mendalam. Sejarah para nabi, misalnya Nabi Muhammad dan para sahabat yang berjuang menegakkan Islam di muka bumi ini memerlukan pengorbanan. Sikap Nabi dan para sahabat itu ternyata harus dibayar dengan pengorbanan yang teramat berat yang diderita oleh Umat Islam di Mekah ketika itu. Umat Islam disiksa, ditindas, dan sederet tindakan keji lainnya dari kaum kafir Quraisy.   Rasulullah pernah ditimpuki dengan batu oleh penduduk Thaif, dianiaya oleh Ibnu Muith, ketika leher beliau dicekik dengan usus onta, Abu Lahab dan Abu Jahal memperlakukan beliau dengan kasar dan kejam. Para sahabat seperti Bilal ditindih dengan batu besar yang panas di tengah sengatan terik matahari siang, Yasir dibantai, dan seorang  ibu yang bernama Sumayyah, ditusuk kemaluan beliau dengan sebatang tombak.
Tak hanya itu, umat Islam di Mekah ketika itu juga diboikot untuk tidak mengadakan transaksi dagang. Akibatnya, bagaimana lapar dan menderitanya keluarga Rasulullah SAW. saat-saat diboikot oleh musyrikin Quraisy,   hingga beliau sekeluarga terpaksa memakan kulit kayu, daun-daun kering bahkan kulit-kulit sepatu bekas.
ALLAHU AKBAR 2X,LAILAHAILLALLAHU ALLAH HU AKBAR,
ALLAHU AKBAR WALILLAHILKHAM.
MAASIROL MUSLIMIN ROKHIMAKUMULLAH
HADIRIN JAMA’AH SHOLAT IDUL ADHA YANG BERBAHAGIA.

Pelajaran keempat adalah Mendidik Keluarga
Nabi Ismail tidak akan menjadi anak yang penyabar jika tidak mendapat pendidikan dari ibunya, dan Siti hajar tidak akan menjadi seorang yang penyabar jika tidak di didik oleh nabi Ibrahim as. Dan nabi Ibrahim as tidak akan dapat sabar jika tidak men dapatkan didikan dari Allah SWT melalui wahyuNya.
Seorang anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang, maka peran orang tua dalam membentuk perilaku yang berakhlaq mulia sangat dibutuhkan, perhatian sempurna kepada anak semenjak dari masa mengandung, melahirkan, hingga sampai masa Kewajiban ini diberikan di pundak orang tua oleh agama dan hukum masyarakat. Karena seseorang yang tidak mau memperhatikan pendidikan anak dianggap orang yang mengkhianati amanah Allah. Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa Allah Swt. Pada hari kiamat nanti akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang perlakuan mereka kepada anaknya.
 Demikian khutbah idul adh-ha yang dapat saya sampaikan,  muda-mudahan ada guna dan manfaatnya, sebulum khutbah ini saya tutup dengan do’a akan saya bacakan 1 surah dari surat al-kautsar yang artinya:
 sesungguhnya kami telah memberikan kepada-mu nikmat yang banyak,
 maka dirikanlah sholat karena robb-mu dan menyembelihlah hewan qurban atau berqurban lah,
 sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.

بسم الله الرحمن الرحيم

إنا أعطيناك الكوثر
فصل لربك وانحر
إن شانئك هو الأبتر

DO’A PENUTUP
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين
SHOLAWAT
لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسري
رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
YAKHOYYUYA QOYYUM....
ربنا اغفر لنا ذنوبنا وإسرافنا في أمرنا وثبت أقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين
ربنا أفرغ علينا صبرا وثبت أقدامنا وانصرنا على القوم الكافرين
ALLAHUMMA MUNZILAL KITABI..
ALLAHUMMA INNI AS ALUKAL ‘AFWA WAL AFIYYATA...
ALLAHUMMA INNI AS ‘ALUKAL HUDA WATTUQO WAL AFAFA WAL GHINA.
ALLAHUMMA ROBBANA ATINA FIDDUNYA KHASANAH WAFIL AKHIROTI KHASANAH  WAQINA ADZA BANNAR.

IBADALLAH.....dst
WASSALAMU ‘ALAKUM WR.WB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar